Produk-produk anti lengket diproduksi dengan bahan kimia yang disebut asam perfluoroalkyl (perfluoroalkyl acid atau PFAA), dua yang paling umum adalah perfluorooctanoate (PFOA) dan perfluorooctane sulfonate (PFOS).
Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Environmental Health Perspectives menunjukkan bahwa bahan kimia anti lengket tersebut bisa menurunkan jumlah sperma pria, sehingga akan lebih sulit untuk memiliki keturunan.
Dalam studi tersebut, peneliti Denmark menganalisis sampel air mani dari 105 pria dengan usia rata-rata 19 tahun untuk mengukur adanya 10 bahan kimia PFAA, termasuk PFOA dan PFOS, dan kualitas sperma.
Bahan kimia ini ditemukan di semua sampel, tetapi pria dengan kadar PFOS dan PFOA tinggi memiliki jumlah sperma setengah dari jumlah normal. Artinya, bahan kimia tersebut bisa menurunkan jumlah sperma hingga 50 persen, seperti dilansirRodale.
Tak hanya berbahaya bagi pria, studi lain baru-baru ini menemukan bahwa pada wanita dengan tingkat bahan kimia tertinggi dalam darah akan membutuhkan waktu lebih lama untuk bisa hamil.
Studi juga menemukan bahwa pria lebih rentan terhadap bahan kimia di lingkungan dibandingkan wanita. Bahkan, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) telah menemukan bahwa pria lebih mungkin terpapar PFOA dan PFOS tingkat tinggi dibandingkan wanita.
Namun, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi paparan bahan kimia dari lingkunga, antara lain:
1. Selektif menggunakan produk anti lengket
Ini berlaku pada wajan, panci, sofa anti noda, bahkan peralatan anti air pada peralatan berkemah dan senar gitar. Semua produk tersebut umumnya dibuat dengan PFOA.
Kertas lilin yang sering digunakan dalam kotak pizza, pembungkus makanan cepat saji, serta lapisan yang digunakan dalam kantong popcorn, 20 persen juga bisa terpapar PFOA.
Sebuah studi tahun 2006 di Kanada menguji makanan cepat saji untuk residu PFOA dan menemukan konsentrasi tertinggi terdapat di telur sandwich, kentang goreng, ayam nugget dan burger ikan. Makanan cepat saji juga menyebabkan gula darah tinggi yang juga bisa memperlemah sperma.
2. Sering berhubungan seks
Peneliti Australia menemukan bahwa sperma akan semakin melemah bila pria terlalu sering duduk dan jarang berhubungan seks.
3. Olahraga
Berolahraga tidak akan menghilangkan PFOS atau PFOA dari tubuh, tetapi dapat meningkatkan jumlah sperma. Dan olahraga juga dapat mengurangi stres, yang merupakan musuh kesuburan.
[Detikhealth]