Sebuah tantangan bagi desainer Jepang untuk menciptakan tren yang berbeda. Dan, bukan Jepang namanya jika tidak mampu menghasilkan tren unik berbalut kreativitas tinggi.
Melalui tangan desainer Johan Ku's, tren busana di Jepang seolah menyemarakkan gelapnya hari. Ia mengandalkan tekstil yang bisa berpendar dalam gelap lewat karya-karya busananya.
Koleksi spring/summer 2012 Ku, yang diberi nama 'The Two Faces', didominasi dengan gaun bersinar terang dengan sinar biru dan hijau. Desainer berusia 32 tahun ini memang dikenal dengan keunikannya dalam memadukan tekstil.
Ia bahkan sempat memenangkan Gen Art's Design Vision Avant Garde Prize di New York pada 2009. Seiring berjalannya waktu, keunikan desainnya semakin kuat. Tapi, ia tetap setia dengan akarnya yakni selalu bekerja sama dengan pembuat benang di Taiwan untuk mengembangkan garmen baru yang nyeleneh.
Pada rancangannya kali ini, Ku mencampur serat buatan dengan bahan alami seperti linen dan serat bambu. Beberapa bahan ditenun menjadi gaun bercahaya dan lainnya dibuat sebagai koleksi busana siap pakai atau ready to wear. Namun, diakuinya, tak mudah mendapatkan tekstil yang mampu menuruti apa maunya.
"Rantai tekstil Taiwan mulai longgar, tidak sekuat dahulu," ujarnya dikutip Daily Mail.
Menurutnya, hal ini karena industri tekstil di Taiwan mulai tak ingin bekerja dengan bahan-bahan berkualitas tinggi atau high end. Meski demikian, ia pantang menyerah dalam mengembangkan tekstil 'ajaib' yang bisa menyala dalam gelap.
Sumber: http://www.unikaja.com/