CERN Ilustrasi perburuan Higgs boson di CERN
Partikel yang ditemukan memiliki massa sekitar 125 gigaelectrovolts (GeV), sesuai massa Higgs Boson yang diprediksi oleh fisikawan. Partikel tersebut juga memiliki perilaku yang mirip dengan Higgs Boson seperti yang diteorikan para ilmuwan.
Situs jurnal Nature melaporkan, hasil riset menunjukkan bahwa kesalahan kalau partikel yang ditemukan itu bukan Higgs Boson hanya 1 dibanding jutaan.
Penelitian masih akan dilakukan oleh dua eksperimen CERN lewat eksperimen Compact Muon Solenoid (CMS) dan A Toroidal LHC Apparatus (ATLAS). Riset lebih lanjut akan menganalisis karakteristik partikel yang ditemukan untuk bisa menyatakan apakah memang merupakan Higgs Boson.
Peneliti fisika partikel Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Laksana Tri Handoko, mengungkapkan bahwa jika partikel yang ditemukan memang Higgs Boson, maka akan menyempurnakan model standar fisika partikel.
"Penemuan Higgs Boson akan melengkapi model standar dalam fisika partikel. Ilmuwan memprediksi ada 16 partikel elementer. Semua sudah ditemukan, tinggal satu yang belum, yaitu Higgs Boson ini," ungkap Laksana Rabu (4/7/2012).
Model Standar adalah teori yang menggambarkan partikel penyusun suatu materi dan interaksi antara energi dan materi. Fisika partikel sejauh ini mendeskripsikan adanya dua golongan partikel elementer, yaitu fermion dan boson. Fermion memiliki spin pecahan, sementara boson memiliki spin bilangan bulat.
Fermion terdiri dari Quarks dan Lepton. Masing-masing beranggotakan 6 partikel elementer dengan nama aneh, seperti elektron neutrino, muon neutrino, dan sebagainya. Sementara itu, boson terdiri dari 4 partikel elementer, antara lain foton dan gluon. Boson terdiri dari gaya elektromagnetisme, gaya inti kuat, dan gaya inti lemah.
Higgs Boson merupakan penentu untuk menerangkan mengapa suatu partikel memiliki massa. Jika Higgs Boson ditemukan, maka misteri tersebut akan terurai.
Pada masa awal alam semesta setelah Big Bang, terbentuk medan Higgs dan Higgs Boson. Interaksi dengan medan Higgs tersebutlah yang membuat partikel bisa memiliki massa. Proses ini menentukan bagaimana planet, bintang, galaksi, dan sebagainya terbentuk.
Tanpa adanya medan Higgs dan Higgs Boson, atom yang tersusun atas partikel-partikel tak mungkin terbentuk. Demikian juga ikatan kimia dan obyek-obyek semesta.
"Penemuan Higgs Boson akan memperkaya pemahaman kita tentang alam semesta,"
Salah satu senior fisikawan CERN mengumumkan, bukti pasti keberadaan ‘Partikel Tuhan’ atau yang biasa disebut dengan Higgs Boson. Ingin tahu? Meski sinyal yang diperoleh tak mendekati standar ketat
Sebanyak dua tim terpisah telah melakukan pengujuan independen secara rahasia untuk meningkatkan kebenaran hasil ini di bawah satu pemimpin tim, Fabiola Gianotti. Gianotti mengklaim menemukan tanda Higgs Boson. Menurut fisikawan partikel Stefan Soldner-Rembold dari University of Manchester,
“ATLAS dan CMS (dua detektor pemburu Higgs Boson) menunjukkan terobosan penting dalam pencarian partikel ini. Namun, ini belum cukup untuk dinyatakan sebagai penemuan yang sebenarnya”. Meski begitu, Soldner-Rembold mengaku temuan ini luar biasa. Mari kita tunggu kabar selanjutnya.
[mor-inilah-modf.]
[mor-inilah-modf.]