SWISS - Pemimpin Palestina Yasser Arafat yang meninggal pada tahun 2004 lalu, diduga tewas karena diracun. Hal itu terungkap dari temuan ilmuwan yang melakukan penyelidikan pada pakaian terakhir yang dipakai Arafat saat meninggal tujuh tahun lalu pada usia 75 tahun.
Laporan investigasi Al Jazeera, Rabu (4/7/2012) menyebutkan, ilmuwan mengklaim Arafat meninggal karena dibunuh menggunakan zat radioaktif polonium. Hal itu terungkap dari kesimpulan investigasi pada noda urine di celana dalam Arafat yang terdapat bekas-bekas zat Polonium-210. Zat yang memiliki kandungan radioaktif tinggi ini juga menewaskan pembangkang Rusia, Alexander Litvinenko enam tahun lalu.
Janda Arafat, Suha Arafat meminta pihak berwajib menggali kembali kuburan suaminya dan melakukan penyelidikan pada sisa-sisa tubuhnya.
Spekulasi sebelumnya menyebutkan bahwa Arafat ditemukan terjatuh secara tiba-tiba, dan meninggal di rumah sakit Militer Percy di kota Paris pada 11 November 2004 karena menderita penyakit mensiterius. Ada pula yang menyebutkan menderita kanker, sirosis, atau bahkan HIV. Muncul pula teori ia dihabisi agen rahasia Israel Mossad dan dimakamkan di Kota Ramallah, Tepi Barat..
Pada saat itu, pejabat Prancis menolak mengungkapkan penyebab pasti kematiannya atas dasar privacy, memicu rumor bahwa Mossad telah meracuni Arafat dengan talium, unsur radioaktif.
Namun, hasil penelitian yang dilakukan oleh Institute de Radiophysique di Lausanne-Swiss menemukan bahwa pada celana dalam Arafat terdapat Polonium-210 sebanyak 180 millibecquerel, atau 20 kali lipat dari dosis yang bisa menewaskan manusia.
Dr Francois Bochod, direktur institut tersebut, menyatakan belum terjawab mengapa polonium itu ada di celana dalamnya. Yang pasti, dari tayangan Al Jazeera, terlihat bahwa noda tersebut tidak hanya menempel di celana dalam, tetapi juga di kafiyeh (kain tutup kepala) dan bahkan di sikat giginya.
Al Jazeera mendapatkan baju itu dari istri Arafat dan kemudian menyerahkannya ke institut tersebut untuk diteliti.
Catatan medis yang diperoleh The New York Times pada 2005 menunjukkan, Arafat meninggal akibat stroke. Stroke tersebut karena gangguan perdarahan yang disebabkan oleh infeksi misterius.
Arafat yang pernah memperoleh Nobel Perdamaian atas perjuangannya untuk Palestina selama hampir 4 dekade ini, dikenal sangat dekat dengan rakyat palestina maupun dunia internasional.
sumber: kurtdickblog.blogspot.com