Asosiasi Sepak bola Internasional, FIFA akhirnya menyetujui penggunaan teknologi garis gawang.
Keputusan ini diambil dalam pertemuan Dewan Sepak Bola Internasional, IFAB, di Zurich, Swiss, Kamis (05/07/2012) waktu setempat.
Sekjen FA Alex Horne dalam jumpa pers mengatakan, keputusan menggunakan teknologi garis gawang merupakan "peristiwa sangat penting dalam dunia sepak bola".
Teknologi garis gawang ini rencananya akan digunakan dalam Piala Dunia antar Klub di Tokyo pada Desember 2012, Piala Konfederasi 2013 serta Piala Dunia 2014.
Menurut FIFA, teknologi garis gawang yang akan digunakan adalah sistem Hawk-Eye berupa penggunaan kamera serta sistem GoalRef yang menggunakan ladang magnet di garis gawang.
Putusan ini disambut positif oleh Asosiasi Sepak Bola Inggris, FA, yang berencana akan menggunakannya pada Liga Primer Inggris pada pertengahan musim 2012-2013.
"Liga Primer Inggris merupakan pendukung utama penggunaan teknologi garis gawang," demikian pernyataan resmi FA.
"Kami akan mendiskusikan lebih lanjut dengan pihak Hawk-Eye dan GoalRef dalam waktu dekat tentang cara penggunaan sistem tersebut sekaligus memperkenalkannya."
Sistem teknologi garis gawang ini kembali menjadi polemik setelah gol Ukraina ke gawang Inggris di Piala Eropa 2012 lalu tidak diakui, walaupun bola telah melintas garis gawang.
Sebelumnya, Inggris juga dirugikan akibat 'kelalaian' wasit dalam laga melawan Jerman di Piala Dunia 2010 lalu. Saat itu tendangan Frank Lampard telah melampaui garis gawang Jerman, tetapi wasit tidak mengakuinya sebagai gol.
Namun sebetulnya kejadian hampir mirip juga pernah terjadi di putaran final Piala Dunia 1966, yang mempertemukan Inggris dan Jerman.
Menyusul insiden-insiden tersebut, IFAB secara prinsip telah menyepakati penggunaan teknologi ini menyusul uji coba ekstensif dari dua perusahaan itu, yang kemudian diputuskan secara resmi pada Kamis (05/07) waktu setempat.
Sumber: BBC Indonesia
Keputusan ini diambil dalam pertemuan Dewan Sepak Bola Internasional, IFAB, di Zurich, Swiss, Kamis (05/07/2012) waktu setempat.
Sekjen FA Alex Horne dalam jumpa pers mengatakan, keputusan menggunakan teknologi garis gawang merupakan "peristiwa sangat penting dalam dunia sepak bola".
Teknologi garis gawang ini rencananya akan digunakan dalam Piala Dunia antar Klub di Tokyo pada Desember 2012, Piala Konfederasi 2013 serta Piala Dunia 2014.
Menurut FIFA, teknologi garis gawang yang akan digunakan adalah sistem Hawk-Eye berupa penggunaan kamera serta sistem GoalRef yang menggunakan ladang magnet di garis gawang.
Putusan ini disambut positif oleh Asosiasi Sepak Bola Inggris, FA, yang berencana akan menggunakannya pada Liga Primer Inggris pada pertengahan musim 2012-2013.
"Liga Primer Inggris merupakan pendukung utama penggunaan teknologi garis gawang," demikian pernyataan resmi FA.
"Kami akan mendiskusikan lebih lanjut dengan pihak Hawk-Eye dan GoalRef dalam waktu dekat tentang cara penggunaan sistem tersebut sekaligus memperkenalkannya."
Sistem teknologi garis gawang ini kembali menjadi polemik setelah gol Ukraina ke gawang Inggris di Piala Eropa 2012 lalu tidak diakui, walaupun bola telah melintas garis gawang.
Sebelumnya, Inggris juga dirugikan akibat 'kelalaian' wasit dalam laga melawan Jerman di Piala Dunia 2010 lalu. Saat itu tendangan Frank Lampard telah melampaui garis gawang Jerman, tetapi wasit tidak mengakuinya sebagai gol.
Namun sebetulnya kejadian hampir mirip juga pernah terjadi di putaran final Piala Dunia 1966, yang mempertemukan Inggris dan Jerman.
Menyusul insiden-insiden tersebut, IFAB secara prinsip telah menyepakati penggunaan teknologi ini menyusul uji coba ekstensif dari dua perusahaan itu, yang kemudian diputuskan secara resmi pada Kamis (05/07) waktu setempat.
Sumber: BBC Indonesia