Fakta menunjukkan bahwa jutaan wanita di dunia terinfeksi HPV(human
papillomavirus/HPV), yang dianggap penyakit lewat hubungan seks yang
paling umum di dunia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), infeksi
ini merupakan faktor risiko utama kanker serviks. Artikel ini akan
membahas secara singkat bagaimana gejala kanker serviks.
Setiap tahun, ratusan ribu kasus HPV terdiagnosis di dunia dan ribuan
wanita meninggal karena kanker serviks, yang ditimbulkan oleh infeksi
itu. HPV adalah penyebab utama kematian akibat kanker pada kaum wanita
di negeri-negeri berkembang. Kanker serviks merupakan jenis kanker rahim
yang paling umum kedua di dunia. Berikut ini gejala kanker serviks dan
siapa saja yang bisa terkena penyakit ini.
Kanker Serviks |
Yang terutama rentan terdeteksi ada gejala kanker serviks adalah wanita
yang aktif berhubungan seks sejak usia sangat muda, yang sering berganti
pasangan seks, atau yang berhubungan seks dengan pria yang suka
berganti pasangan. Sering kali, pria yang tidak menunjukkan gejala
terinfeksi HPV itulah yang menularkannya kepada pasangannya.
Tetapi, dalam beberapa kasus, wanita yang kehidupannya bersih secara
moral atau mungkin tidak pernah melakukan hubungan seks bisa terinfeksi
juga. Misalnya, beberapa penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa
virus itu dapat ditularkan pada waktu persalinan dari ibu kepada
anaknya, atau bahwa seseorang bisa terinfeksi oleh sumber lain. Gejala kanker serviks boleh jadi baru terlihat bahkan bertahun-tahun setelah orang itu terinfeksi.
Waspadalah terhadap kejadian abnormal yang bisa jadi merupakan tanda
peringatan. Sebagai contoh, pendarahan dan keluarnya cairan yang tidak
teratur, walaupun tidak selalu disertai rasa nyeri, harus dicari
penyebabnya. Demikian juga dengan kelelahan yang tidak biasa, kehilangan
banyak darah, dan gangguan saat mengeluarkan air seni. Ini bisa jadi
gejala kanker serviks yang lebih mudah diatasi jika ditemukan secara
dini.
Yang tidak boleh diabaikan dari gejala kanker serviks adalah
nyeri punggung yang terus-menerus, perasaan seperti ditekan di dalam
vagina, atau keluar air seni selama mengejan. Ini dapat menandai suatu
kondisi yang pada stadium dini kadang-kadang dapat diperbaiki dengan
gerak badan tetapi membutuhkan operasi bila mencapai stadium yang lebih
lanjut.
Selain bereaksi terhadap gejala kanker serviks demikian, wanita di atas
usia 25 tahun sebaiknya menjalankan pemeriksaan kesehatan rutin,
terutama pemeriksaan pada bagian payudara dan organ-organ rongga perut
dan organ-organ rongga panggul. Ini dapat dilakukan sesering mungkin
untuk tindakan pencegahan penyakit kanker serviks.
sumber: http://takunik.blogspot.com
sumber: http://takunik.blogspot.com